Gapki: Indonesia Bisa Kehilangan Pasar CPO

Written By Unknown on Sabtu, 10 November 2012 | 15.13

INILAH.COM, Jakarta - Dengan besaran Bea Keluar (BK) seperti saat ini, Indonesia bisa kehilangan pasar CPO (Crude Palm Oil).

"Dengan BK yang sekarang, pasti CPO Indonesia kalah bersaing dengan Malaysia yang sudah menurunkan BK CPO-nya," ujar Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Joko Supriyono di Jakarta, Jumat (9/11/2012).

Kalau itu dibiarkan, lanjut Joko, yang terjadi Indonesia akan kehilangan pasar seperti yang terjadi pada kasus Pakistan, yang dulu dikuasai Indonesia, saat ini beralih ke Malaysia. "Sekarang, kalau mau signing saja susah dengan Pakistan. India juga bisa seperti Pakistan (direbut Malaysia)," tuturnya.

Untuk tidak terjadi hal tersebut, Joko menyarankan pemerintah untuk membuat regulasi yang mensupport para pelaku industri kelapa sawit. "Salah satunya menurunkan BK seperti yang dilakukan Malaysia. Itu juga kalau pemerintah menganggap kelapa sawit ini sebagai industri strategis bagi perekonomian Indonesia," ucapnya.

Dia melihat hal yang positif telah dilakukan pemerintah Malaysia untuk membantu pengusaha di sana saat industri kelapa sawitnya sedang terpuruk. "Seyogyanya kita meniru Malaysia, meniru yang baik itu kan nggak apa-apa. Pemerintah Malaysia melakukan terobosan kebijakan, ketika industrinya perlu ditolong. Kebijakan bea keluarnya direvisi," ujarnya.

Joko menuturkan, Bea Keluar produk CPO Indonesia pernah mencapai angka tertinggi di titik 22,5%, sedangkan Malaysia hanya 8%.

Malaysia telah mengeluarkan kebijakan menurunkan Bea Keluar dari sebelumnya 23% menjadi 4,5%-8,5, yang akan mulai berlaku per 1 Januari 2013. Kebijakan ini dilakukan sebagai respon atas menurunnya harga CPO dunia.

Sementara Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) hanya memangkas tarif Bea keluar (BK) minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk November 2012. BK CPO November ditetapkan turun dari 13,5% menjadi 9% setelah bertahan dua bulan. Ketentuan ini belum ada revisi karena masih menggunakan regulasi yang lama.

"Harga referensi CPO (US$/MT) bulan November 2012 adalah US$847, BK untuk bulan November 2012 adalah 9% sedangkan untuk bulan Oktober 2012 BK 13,5% atau turun 4,5%," kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh dalam keterangannya, Senin (29/10/2012) lalu. [hid]


Anda sedang membaca artikel tentang

Gapki: Indonesia Bisa Kehilangan Pasar CPO

Dengan url

http://serbaupdaterus.blogspot.com/2012/11/gapki-indonesia-bisa-kehilangan-pasar.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Gapki: Indonesia Bisa Kehilangan Pasar CPO

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Gapki: Indonesia Bisa Kehilangan Pasar CPO

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger