BI Belum Berbuat Apa-apa Terhadap Malaysia

Written By Unknown on Rabu, 07 November 2012 | 15.13

INILAH.COM, Jakarta - Hingga hari ini, permintaan keringanan persyaratan yang diajukan Bank Mandiri, belum ditanggapi Pemerintah Malaysia. Negeri jiran itu tetap mengharuskan kepemilikan asing di bank maksimum 30%. Sementara untuk bank syariah, asing hanya diperbolehkan memiliki saham tak lebih dari 70%.

Untuk membuka cabang juga cukup berat. Modal minimum yang harus disetor 300 juta ringgit atau sekitar Rp946 miliar. Jumlah gerai yang didirikan juga dibatasi, hanya boleh membuat 2 kantor di pusat kota, 4 kantor di semi urban, 2 kantor non urban, dan 10 cabang microfinance. Begitu pula jumlah ATM yang dipasang sangat dibatasi.

Inilah yang disesalkan, kalangan bankir nasional. "Kita harus menerapkan azas resiprokal," kata Ketua Perbanas, Sigit Pramono. Imbauan ini berulang-ulang diteriakkan para bankir. Namun, kelihatnnya, tidak direspon cepat oleh BI. Akibatnya, hingga hari, bank asing tetap bebas melakukan ekspansi di Indonesia.

Malayan Banking (Maybank) contohnya. Dalam waktu tiga tahun ke depan, bank asal Malaysia ini berencana membuka 70 cabang baru di Indonesia. Sehingga, kelak, gerai bank yang dulu dimiliki Grup Sinarmas ini memiliki 450 cabang.

Nah, akankah hal seperti ini dibiarkan? Sementara bank asal Indonesia sangat sulit membuka cabang di Malaysia. Lantas kenapa BI begitu lembek?


Anda sedang membaca artikel tentang

BI Belum Berbuat Apa-apa Terhadap Malaysia

Dengan url

http://serbaupdaterus.blogspot.com/2012/11/bi-belum-berbuat-apa-apa-terhadap.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

BI Belum Berbuat Apa-apa Terhadap Malaysia

namun jangan lupa untuk meletakkan link

BI Belum Berbuat Apa-apa Terhadap Malaysia

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger