Minyak Dicuri, Negara pun Resah

Written By Unknown on Rabu, 24 Oktober 2012 | 15.13

INILAH.COM, Jakarta – Pencurian minyak terus bertambah tiap harinya. Pundi-pundi PT Pertamina pun berkurang. Apa langkah pemerintah?

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) meminta Perda No.26 Tahun 2007 yang melegalkan sumur minyak tua dicabut.

"Ini salah satu upaya untuk mencegah semakin meluaskan pencurian minyak yang dilakukan masyarakat di Kabubaten Musi Banyuasin (Muba)," ujar Setia Budi, Kepala Perwakilan BP Migas Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan) dalam acara Focus Group Discussion Energy and Mining Editor Society (E2S) tentang "Mencari Solusi Kasus Pencurian Minyak Pertamina" di Jakarta, Rabu (24/10/2012).

Selain itu ia juga meminta pemutusan mata rantai jaringan mafia pencurian minyak ini, menangkap para bandar dan end user, serta melakukan razia terhadap tangki-tangki yang lewat dengan melibatkan tim dari Pertamina, Polri, dan TNI, dan menutup kilang minyak ilegal.

Setia Budi menuturkan sumur tua ini sering banyak dipakai masyarakat sebagai kedok untuk menampung minyak hasil curian. "Hal ini diketahui dari keanehan di lapangan, di mana sumur tua ini bisa memproduksi ratusan barel, sementara untuk memproduksi 10 barel saja, sebuah sumur tua sudah hebat sekali. Artinya, sumur tua ini menghasilkan water content yang sangat rendah. Padahal biasanya dari 100 barel yang dihasilkan dari sumur tua, 90%-nya mengandung air," tuturnya.

Pada 2011, PT Pertamina kehilangan sebanyak 94 ribu barel minyak dan untuk 2012 sampai dengan Oktober, kehilangan minyak mencapai 267 barel. Bila ditotalkan, pada periode 2010-2012, total loses (kehilangan) minyak sudah mencapai 370 ribu barel.

Sementara kerugian yang dialami akibat pencurian minyak mentah selama periode 2010 sampai Oktober 2012 mencapai US$37 juta.

Sebagian besar pencurian minyak terjadi di wilayah Sumatera, yakni wilayah jalur pipa Tempino-Plaju sepanjang 265 kilo meter di Sumatera Selatan. Minyak tersebut disinyalir dijual kepada industri dan masyarakat, bahkan dijual ke negara Malaysia.

Terkait maraknya pencurian ini, Setia Budi mengaku sudah beberapa kali mengingatkan Pemkab Muba akan dampak dari Perda No.26 Tahun 2007. "Tapi sepertinya ada kepentingan Pemkab, makanya ketika kita ingatkan, mereka acuh saja," katanya.

Menurutnya, dari skema mafia pencurian minyak ini, masing-masing memiliki end user yang meliputi tanker, smelter, penyelundupan, dan perkebunan.

Ajiprayudi, VP Legal and Relations PT Pertamina EP menambahkan, ada kekhawatiran penjarahan minyak negara ini berpindah ke tempat atau wilayah lain di luar Sumbagsel. "Karena itu kita akan mencegahnya dengan memotong jalur rantainya," ujarnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edhi menyampaikan sulitnya pencegahan terhadap pencurian minyak ini salah satunya disebabkan kurangnya koordinasi yang dilakukan Kepolisian dengan Pertamina. "Hal ini terlihat dari adanya perbedaan data dari kedua instansi tersebut," tuturnya.

Sedang KBP Achmadi, Wakil Direktur Pamobvit Baharkam Mabes Polri mengeluhkan belum adanya sistem deteksi langsung terhadap daerah pencurian minyak ini. "Untuk itu diperlukan pemetaan yang sinergi antara Pertamina dan Polri," katanya. [ast]


Anda sedang membaca artikel tentang

Minyak Dicuri, Negara pun Resah

Dengan url

http://serbaupdaterus.blogspot.com/2012/10/minyak-dicuri-negara-pun-resah.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Minyak Dicuri, Negara pun Resah

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Minyak Dicuri, Negara pun Resah

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger